[+] Wayc0de's Blog[+]

02/07/11

8 Nasehat untuk Produsen BlackBerry

Sebuah surat terbuka dialamatkan pada kedua CEO Research In Motion (RIM) Jim Balsillie dan Mark Lazaridis. Surat tersebut mengaku-aku berasal dari 'karyawan RIM', tak sekadar karyawan biasa tapi juga salah satu pekerja senior di produsen BlackBerry asal Kanada itu.

Surat tersebut terbit di BoyGeniusReport, seperti dikutip detikINET, Jumat (1/7/2011). RIM pun telah memberikan respons resmi yang, salah satunya, mempertanyakan apakah benar surat itu dibuat oleh orang dalam RIM.

Terlepas dari asli atau palsunya surat tersebut, terdapat delapan poin nasehat yang disampaikan dalam surat terbuka itu. Kedelapan poin itu sedikit-banyak patut disimak oleh siapapun yang bekecimpung dalam membuat produk untuk konsumen.

Berikut adalah risalah dari delapan poin nasehat itu:


1. Fokus pada Pengalaman Akhir User

RIM dinilai perlu terobsesi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna akhir. Ini bukan berarti memberikan 'semua yang diminta oleh user' namun memberikan apa yang paling baik untuk digunakan.

Manajemen RIM pun diminta untuk mencicipi perangkat iPhone atau Android selama waktu tertentu sebagai 'perangkat utama' mereka. Ini diyakini bisa jadi cara terbaik untuk mengetahui mengapa pengguna beralih ke perangkat-perangkat itu.

RIM diharapkan tidak terfokus mencari 'apa yang membedakan produknya dari yang lain'. Namun hendaknya mencari apa yang akan dicintai user.


2. Rekrut Pimpinan Software Senior

Inti dari nasehat ini adalah mencari orang software untuk mengisi posisi di RIM. Ia haruslah orang yang hebat dan mampu membuat keputusan penting.

Menurut surat itu, ketiga pesaing RIM -- Apple, Google dan Microsoft -- memiliki orang-orang hebat dalam hal software. Hal yang disiratkan belum ada di RIM.


3. Kurangi Proyek yang Tidak Perlu

RIM diminta untuk lebih fokus pada hanya beberapa proyek saja. "Strategi seringkali adalah hal-hal yang Anda putuskan untuk tidak lakukan," sebut surat itu.

RIM pun diminta untuk belajar dari Apple tahun 1997. Ini adalah tahun ketika Steve Jobs kembali ke Apple.


4. Hidup Mati Tergantung Developer, Bukan Operator Telekomunikasi

Surat itu mengatakan: aplikasi untuk BlackBerry Smartphone masih sangat jelek. Perusahaan asal Kanada itu perlu melakukan investasi lebih untuk menjadi ramah bagi developer.

"Jika kita menciptakan tools yang bagus, kita akan melihat hasil yang bagus," sebut surat itu.


5. Perlu Marketing yang 'Menonjok' Agar Pengguna Tertarik

Pengguna iPad, sebut surat itu, tak peduli bahwa perangkatnya tak bisa Flash atau multi-tasking murni. "Mengapa hal itu yang jadi fokus kampanye kita?" sebutnya.

"Saya tidak melihat orang membeli produk B karena memiliki sesuatu yang tak dimiliki produk A. Orang membeli produk B karena mereka mau dan ngiler dengan produk B," lanjut surat itu.

Salah satu yang disebut dalam surat itu adalah BlackBerry Messenger sebagai salah satu keunggulan RIM.


6. Perlunya Akuntabilitas

Kesalahan-kesalahan dalam RIM disiratkan tak menjadi pelajaran. Orang yang bertanggungjawab atas BlackBerry 9530 dikatakan masih ada dan masih mengambil peran penting.

BlackBerry 9530 (Storm) adalah perangkat berbasis layar sentuh yang umumnya tidak disukai. Salah satu 'fitur' Storm adalah layar sentuhnya yang 'goyang' saat digunakan (SurePress).


7. Saatnya Rendah Hati dan Sedikit Takut

Publik, klaim surat itu, telah mempertanyakan kondisi dual-CEO yang digunakan RIM. Mungkin, lanjutnya, sudah saatnya RIM bertindak seperti Google di masa Eric Schmidt. Artinya, menyewa CEO dari luar.

"Mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan dengan serius, pencarian CEO yang baru, berpemikiran segar dan berpengalaman. Bukan hal memalukan jika Anda bukan CEO lagi," demikian tertulis.

Mike Lazaridis disebut-sebut bisa fokus pada inovasi. Jim Balsillie bisa fokus di sisi operator telekomunikasi dan pelanggan.


8. Demokratisasi Karyawan

Terakhir, RIM diminta untuk lebih merangkul masukan dari karyawannya. Diharapkan ada iklim yang memungkinkan karyawan memberi masukan tanpa takut terkena dampak negatif.

Bahkan, penulis surat itu menyarankan ini adalah saat yang tepat untuk melakukan rebranding. Misalnya, dengan mengubah nama perusahaan menjadi 'BlackBerry' saja.

NB : detikInet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar